Optimalisasi Pengembangan Potensi Budaya Untuk Menunjang Keliki Cultural Park

Penulis

  • Moh Agus Sutiarso Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • Utik Kuntariati Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
  • I Gede Dimas Arya Pramana Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

DOI:

https://doi.org/10.55266/pkmradisi.v4i3.455

Kata Kunci:

Pengelolaan Cultural Park, Desa Wisata Keliki, Pemberdayaan Masyarakat, Wisata Budaya, Pelestarian Budaya

Abstrak

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola destinasi Keliki Cultural Park dan melestarikan budaya masyarakat Desa Keliki di tengah modernisasi. Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Keliki, Kecamatan Tegalalang, Gianyar, dilakukan melalui tahapan persiapan, sosialisasi program, pendampingan, monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan. Pendampingan difokuskan pada pengelolaan usaha wisata berbasis budaya yang melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai pengelola desa wisata. Pengelolaan pariwisata budaya yang berkualitas memerlukan pendekatan holistik, berkelanjutan, dan berpusat pada pelestarian budaya serta partisipasi masyarakat setempat. Salah satu hasil penting adalah pembuatan paket wisata berbasis budaya, yang dipromosikan melalui website dan media sosial, bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal dan menciptakan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Pengembangan pariwisata berbasis budaya ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Keliki. Melalui program ini, desa wisata Keliki diharapkan dapat mengelola potensi budayanya dengan lebih baik, meningkatkan jumlah wisatawan, dan menciptakan paket wisata budaya unggulan yang menarik bagi pengunjung.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arcana, KTP., IBG Pranatayana, NA Suprapto, MA Sutiarso, IMT Semara, NLPA Candrawati, Suri. (2021). “Tatakelola Desa Wisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tihingan Kabupaten Klungkung”. Jurnal Abdi Masyarakat. Vol.1 No.1. pp: 36-45.

Boniface, P. (1995). Managing Quality Cultural Tourism. Routledge. London and New York.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. (2016). Pendampingan Desa – Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Lokal Desa. Jakarta.

Kementerian Pariwisata RI. (2019). Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pendampingan Melalui Perguruan Tinggi. Jakarta.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. (2012). Pedoman Kelompok Sadar Wisata. Jakarta.

Pantiyasa, I.W, dan M.A Sutiarso. (2020). Memandu Wisata di Desa Wisata di Masa New Normal. IPBI Press. Denpasar.

Pantiyasa, I.W. (2019). Konstruksi Model Pengembangan Desa Wisata Menuju Smart Eco-Tourism di Desa Paksebali, Klungkung, Bali. Jurnal Kajian Bali. Vol. 9 No. 1. Halaman 165-188.

Pantiyasa, I.W dan N.L. Supartini. (2015). Pengelolaan Desa Wisata dan Dampak Terhadap Ekonomi, Sosial dan Budaya. Kajian di Desa Pinge-Tabanan. Jurnal Ilmiah Hospitality Management. Vol. 6 No. 1. Halaman 1-6.

Pitana, I.G. (1999). Pelangi Pariwisata Bali - Kajian Aspek Sosial Budaya Kepariwisataan Bali di Penghujung Abad. Denpasar: Penerbit BP. Denpasar.

Sutiarso, M.A. (2022). Kepariwisataan-Sebuah Pengantar. Penerbit Eureka Media Aksara. Purbalingga.

Unduhan

Diterbitkan

23-12-2024

Cara Mengutip

Sutiarso, M. A., Kuntariati, U. dan Pramana, I. G. D. A. (2024) “Optimalisasi Pengembangan Potensi Budaya Untuk Menunjang Keliki Cultural Park”, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Radisi, 4(3), hlm. 78–83. doi: 10.55266/pkmradisi.v4i3.455.

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.