Pemberdayaan Pekerja Dalam Penggunaan Full Body Harnes Saat Bekerja Di Ketinggian
DOI:
https://doi.org/10.55266/pkmradisi.v2i2.141Kata Kunci:
Full Body Harness, Risiko Kerja, Bekerja di KetinggianAbstrak
Manajemen risiko harus diterapkan di semua industri. Manajemen risiko adalah upaya mengelola risiko secara terencana, menyeluruh dan terstruktur untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang tidak diinginkan dengan sistem yang tepat. Banyak pekerja yang lalai dalam melakukan pekerjaan di ketinggian, salah satunya kurangnya kesadaran dalam penggunaan full body harness. Karena ada beberapa kejadian yang mengindikasikan kelalaian pekerja dalam melakukan pekerjaan di ketinggian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pekerja dalam penggunaan full body harness untuk menurunkan risiko kecelakaan kerja di ketinggian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara salah satu penyebab kurangnya kesadaran pekerja adalah karena pengetahuan pekerja yang kurang terhadap risiko pada pekerjaan ketinggian dan kurangnya pengetahuan dalam penggunaan full body harness yang benar. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan beberapa kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja tentang risiko bekerja di ketinggian dan pentingnya penggunaan full body harness serta cara penggunaannya yang benar sehingga pekerja dapat menggunakan full body harness dengan benar untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja terutama pada pekerja di ketinggian.
Unduhan
Referensi
Indonesia, kementerian kesehatan republik. (2013). Data Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2018. Journal of Chemical Information, 53(9), 1689–1699.
International Labour. (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemenkes, R. (2016). Analisis Recovery Recovery Rate.
Kemenkes RI. (2013). Data Dasar Puskesmas. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kemenkes RI. (2018). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2018. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Data dan Informasi 2016. Kementerian Kesehatan RI, 60.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Buletin PISPK. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–38).
Kesehatan, K. (2019). Data Dasar Puskesmas. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Marito, S. (2019). Analisis Penerapan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian Pengolahan Pada PT. Perkebunan Nusantara V PKS Tandun.
Nasional, K. P. P. (2019). Kajian Sektor Kesehatan ( Public health functions ) dan health security. https://www.bappenas.go.id/files/6115/9339/1933/FA_Preview_HSR_Book02.pdf
OHSAS18001:2007. (n.d.). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Persyaratan (Occupational Health and Safety Management Systems - Requirements), 1-19.
Prabhakara, G. (2010). Health Statistics (Health Information System). In Short Textbook of Preventive and Social Medicine. https://doi.org/10.5005/jp/books/11257_5
Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1689–1699.
Redjeki, S. (n.d.). Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Suryani, Rahmi Pramulia, Kursiah Warti Ningsih, Roza Asnel, Winda Parlin, Dwi Sapta, Annisa Wahdaniya , Yessi Azwar Azwar
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.