Pengembangan Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Sebagai Sumber Pendapatan Petani dan Pelestarian Kawasan Hutan
DOI:
https://doi.org/10.55266/jurnalkalandra.v1i3.149Kata Kunci:
Konservasi Lahan, Kelompok Tani Hutan, Minyak AtsiriAbstrak
Pujon Hill merupakan lokasi hutan pendidikan yang dikelola oleh UMM, dimana kawasannya termasuk tanah miring dengan tingkat kemiringan lebih dari 25%. Lokasi ini dikenal sebagai Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK). KHDTK Pujon Hill terletak pada bagian hulu DAS Brantas di Kecamatan Pujon. UMM harus memperhatikan masyarakat sekitar yang terakomodasi di Kelompok Tani Hutan (KTH) Pujon Hill dalam mengelola kawasan hutan. Lahan di sana tidak memenuhi persyaratan untuk konservasi tanah dan air karena petani di sana tidak memahami model atau tanaman konservasi. Minimnya pemahaman dan pemanfaatan pengembangan kawasan konservasi menjadi perhatian utama pengusul dan mitra. Pemilihan jenis tanaman yang memiliki kemampuan penahan erosi, seperti tanaman serai wangi, merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan secara tuntas. Pembuatan alat yang berfungsi sebagai penyulingan melalui penyulingan minyak atsiri memberikan solusi untuk pengolahan tanaman menjadi minyak atsiri. Minyak sereh disuling untuk menghasilkan dua jenis minyak esensial yang berbeda. Minyak atsiri kelas A digunakan untuk penjualan langsung, sedangkan minyak atsiri kelas B digunakan untuk membuat asam karbol.
Unduhan
Referensi
Aryanti, N. A., Susilo, T. S. S. and Pratiwi, C. (2020) “PROFIL KHDTK.pdf,” in Profil Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pujon Hill.
Br Sembiring, B. and Manoi, F. (2015) ‘Pengaruh Pelayuan Dan Penyulingan Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Serai Wangi ( Cymbopogom nardus )’, Seminar Nasional Swasembada Pangan, Politeknik Negeri Lampung, (April), pp. 447–451.
Chen, W. and Viljoen, A. (2010) ‘Geraniol — A review of a commercially important fragrance material’, South African Journal of Botany - S AFR J BOT, 76, pp. 643–651. doi: 10.1016/j.sajb.2010.05.008.
Damayanti, M. et al. (2020) ‘Ekstraksi Minyak Atsiri Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan Lama Waktu Penyulingan yang Berbeda’, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(4 SE-Articles), pp. 653–656. doi: 10.18343/jipi.25.4.653.
Daswir (2010) ‘PERAN SERAIWANGI SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI PADA PERTANAMAN KAKAO DI LAHAN KRITIS’, 21(2), pp. 117–128.
Mardiana, T., Warsiki, A. Y. N. and Heriningsih, S. (2020) ‘Menciptakan Peluang Usaha Ecoprint Berbasis Potensi Desa dengan Metode RRA dan PRA’, Prosiding Konferensi Pendidikan Nasional “Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter pada Era Revolusi Industri 4.0”, 2(1), p. 283. Available at: http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/Prosiding_KoPeN/article/view/1113/689.
Muttaqin, T. (2014) ‘Evaluasi kekritisan lahan di Kawasan Lindung Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur dengan teknologi sistem informasi geografis’, Jurnal Gamma, 10(1).
Sofyan, R. (2008) "Budidaya seraiwangi,” in Budidaya Seraiwangi,. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Sulaswatty, A. et al. (2019) Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya, LIPI Press. Available at: http://www.penerbit.lipi.go.id/data/naskah1562653977.pdf.
Susanti, I. and Lestari, F. (2020) ‘Teknologi pengolahan karbol dari limbah cair Serai wangi (cymbopogon nordus)’, Indonesia Berdaya; Vol 1, No 1: January 2020DO - 10.47679/ib.202011 . Available at: https://ukinstitute.org/journals/ib/article/view/v1i101.
Wahyunto, W. and Dariah, A. (2014) ‘Degradasi Lahan Di Indonesia: Kondisi Existing, Karakteristik, Dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta’, Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(2). doi: 10.2018/jsdl.v8i2.6470.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Mochamad Chanan, Galit Gatut Prakosa
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.